Keutamaan Dalam Do'a
Keutamaan Dalam Do'a - Rasulullah Saw. pernah berdo'a secara khusus untuk sahabat Beliau Annas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, Ya Allah perbanyaklah harta dan keturunanya serta panjangkanlah usianya dan do'a Beilau di Ijabah oleh Allah Swt. Annas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu wafat pada usia seratus tiga tahun, beliau merupakan sahabat Rasulullah Saw. terakhir yang wafat.
Pada saat Nabi wafat usia Annas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu sekitar dua puluh satu tahun, sejak itulah beliau menjadi sahabat yang banyak menuliskan sunnah Nabi Saw. selama delapan puluh dua tahun.
Baca juga:
Dan masih seputar do'a, kebun Annas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu juga sangat luas dan berbuah dua kali dalam setahun, padahal kebun-kebun yang lain hanya berbuah sekali dalam setahun.
Suatu hari ada seseorang yang bertanya, apakah tanah milik beliau kekeringan? lalu Annas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu keluar untuk sholat dan berdo'a, dan seketika itu pula awan terkumpul dan tak lama hujan turun dengan derasnya, tanah lapang tadi berubah menjadi uase, dan ternyata tanah beliau sajalah yang mendapatkan guyuran hujan. Do'a Annas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu di Ijabah Allah seketika. Itulah kekuatan do'a yang dilantunkan oleh salah satu manusia terbaik di dunia Annas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu.
Keutamaan Dalam Do'a
Do'a berasal dari kata Da'a yang mengandung arti memanggil, sedangkan menurut istilah syara' do'a mengandung arti memohon sesuatu yang bermanfaat.
Allah Swt. menjelaskan kalimat do'a dengan berbagai makna, diantarnya do'a bisa bermakna ibadah, panggilan atau seruan, perkataan atau keluhan, meminta pertolongan dan permohonan. Allah Swt. telah memerintahkan manusia untuk senantiasa berdo'a, dan barang siapa yang senatiasa meminta kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan segala permintaannya. Sebagaimana firman Allah Swt. yang artinya:
"Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri sendiri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina". (Al-Qur'an Surat Al-Mu'min Ayat 60).
Sejatinya tujuan berdo'a adalah untuk meningkatkan kedekatan diri manuia kepada Allah, sekaligus untuk memperbaiki diri. Ibnu Atha'illah dalam bukunya al-Hikam menjelaskan bagaimana manusia menginginkan sesuatu yang luar biasa dalam setiap untaian do'a, padahal manusia sendiri tidak mengubah dirinya dari kebiasaan yang tidak terpuji. kita banyak meminta dan berharap kepada Allah, tetapi sibuknya meminta kadang membuat kita tak sempat menilai diri sendiri. Apakah selama ini kita telah mengerjakan amal sholeh atau sebaliknya?
Allah Swt. dengan segala keanggungan akan senantiasa mengabulkan setiap permohonan hamba-Nya. Akan tetapi berdo'a saja belumlah cukup karena disamping berdo'a ada pekerjaan lain yang bisa menunjang agar do'a itu dikabulkan oleh Allah. Seperti proses ikhtiar terhadap apa yang kita pinta, lakukanlah amal sholeh dan perbuatan baik, karena perbuatan baik itu akan menghapuskan perbuatan jelek yang dilakukan manusia. Rasulullah Saw. bersabda yang artinya:
"Bertakwalah di manapun engkau berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya ia akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik". (Hadits Riwayat Imam Ahmad dan Tirmidzi).
Keutamaan Dalam Do'a
Sahabat baismi, para ulama mengatakan manfaat do'a begitu besar dalam kehidupan manusia, dengan do'a kedamaian hidup manusia bisa diraih, semangat hidup dapat ditingkatkan, emosi bisa dikendalikan.
Dengan do'a manusia juga bisa mempunyai sebuah harapan yang membentang luas, do'a juga laksana penyejuk hati ketika manusia dilanda musibah. Do'a menjadi bukti tempat kembalinya manusia setelah mereka melaksanakan seluruh aktivitas kehidupan, maka dari itu do'a dan ikhtiar adalah dua perbuatan yang saling berkaitan erat.
Banyak kisah sukses orang-orang terdahulu maupun sekarang yang berawal dari do'a yang dia panjatkan. Syaikh Aidh al-Qarni mengatakan hanya dengan do'a manusia bisa menuai kesuksesan dalam hidupnya, seperti kisah do'a seorang ibu kepada anaknya, Abu abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al Muhirah bin Badrisbah al Jukfi al Bukhari, anak ini lahir pada tahun sembilan puluh empat masehi dan baisa dipanggil al Bukhari, tapi beberapa saat setelah kelahirannya, al Bukahri terserang penyakit buta dan Allah menakdirkan al Bukhari menjadi yatim sejak kecil.
Sang ibu tanpa henti berdo'a kepada Allah Swt. untuk meminta kesembuhan bagi buah hatinya, hingga pada suatu malam ibunda al Bukhari bermimpi, ia melihat Nabi Ibrahim 'alahissalam berkata: 'Wahai fulana sesungguhnya Allah telah mengembalikan penglihatan atas kedua mata putramu, hal ini terjadi karena seringnya engkau berdo'a', dan masyallah pada keesokan paginya al Bukhari mampu melihat lagi, al Bukhari mampu melihat keindahan dunia kira-kira di usia sepuluh tahun.
Setelah terbebas dari penyakit buta, ibunda al Bukhari memberi anaknya fasilitas tanpa batas dalam hal pendidikan. Ibunda al Bukhari memiliki simpanan harta yang terbilang cukup dari peninggalan Ismail almarhum suaminya dan tabungan itu menjadi biaya pendidikan al Bukhari.
Dimasa itu biaya pendidikan al Bukhari mencapai lima ratus dirham setiap bulannya, dan atas rahmat Allah, al Bukhari tumbuh menjadi seorang anak yang luar biasa cerdas. al Bukhari rajin mendatangi majelis-majelis ilmu dan sudah mampu menghafal Al-Qur'an di usia muda.
Kini umat islam mengenali al Bukari sebagai ahli hadits dengan derajat hadits shahih tertinggi diantara perawih hadits lainnya di dunia, berkat do'a sang ibu yang membebaskan kebutaannya ketika kecil melihat dunia.
Keutamaan Dalam Do'a
Sahabat baismi, kalau kita sadar bahwa dalam do'a itu ada sebuah keutamaan yang besar, namun manusia jarang memperhatiakan sisi keutamaan yang agung ini, tidak mungkin Allah Swt. menurunkan sebuah perintah kalau didalamnya tidak ada sebuah keutamaan. Kalimat do'a adalah sebuah perbuatan ibadah dan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. yang artinya:
"Do'a adalah ibadah". (Hadits Riwayat Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Disamping itu do'a juga bisa mencegah manusia dari segala bentuk bencana yang akan melanda, do'a juga bisa bermanfaat dalam tiga keadaan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam sabda Rasulullah Saw. yang artinya:
"Tidaklah seorang muslim memanjatan do'a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturrahmi (antar kerabat) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: Allah akan segera mengabulkan do'anya. Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal". Para sahabat lantas mengatakakan, "Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo'a". Nabi Saw. lantas berkata, "Allah nanti yang memperbanyak mengabulakan do'a-do'a kalian"". (Hadits Riwayat Ahmad).
Sahabat baismi, banyak diantara manusia yang berdo'a kepada Allah akan tetapi mereka tidak memperhatikan apa yang mereka kerjakan, karena bisa jadi hanya karena sebuah pekerjaan yang tidak diridhoi ternyata mampu menghambat do'a yang diinginkan.
Keutamaan Dalam Do'a
Para ulama menyenbutkan bahwa dalam berdo'a terdapat syarat-syarat yang mesti dipenuhi agar do'anya bisa kabulakn Allah Swt. Adapun syaratnya menurut ulama diantaranya adalah khusyu' dan ikhlas karena Allah semata.
Khusyu' dan ikhlas adalah syarat akan diterimanya ibadah seorang hamba. Semua amalan yang dianjurkan didalam islam harus dengan diiringi khusyu' dan ikhlas untuk Allah semata, tidak akan diterima amalan kita tanpa keikhlasan kepada Allah walaupun itu kebaikan yang kita lakukan sehari-hari seperti sholat. Sebagaiman firman Allah Swt. yang artinya:
"Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorang di dalamnya di samping (menyembah) Allah". (Al-Qur'an Surat Al-Jin Ayat 18).
Dalam berdo'a disunnahkan tidak tergesa-gesa, ketahuilah bahwa perbuatan tergesa-gesa adalah salah satu perbuatan syaitan. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. yang artinya:
"Akan dikabulkan do'a salah seorang diantara kalian, selama tidak tergesa-gesa. Dia berkata: aku sudah berdo'a tetapi belum juga dikabulkan". (Hadits Riwayat Muslim).
Syarat lain dari terkabulnya do'a adalah makan dan mimun dari yang halal, syarat do'a asupan makanan rupanya menjadi penting mengingat nutrisi yang masuk akan mengalir melalui pembuluh darah. Ingatlah bahwa syaitan berjalan dalam aliran darah, maka setiap keburukan yang terdapat darah menjadi kesukaan syaitan.
Sahabat baismi, jangan pernah kita mengira bahwa makanan yang kita makan tidak akan berpengaruh terhadap do'a yang kita panjatkan, karena apa saja yang kita makan dan yang kita minum akan semuanya akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah Swt. Allah Swt. berfirman yang artinya:
"Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui yang kamu kerjakan". (Al-Qu'an surat Al-Mu'minun Ayat 51).
Keutamaan Dalam Do'a
Dalam berdo'a hendakanya tidak dengan suara yang keras tetapi berdo'alah dengan suara yang lemah lembut dan penuh rasa takut akan siksaan Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt. yang artinya:
"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara". (Al-Qur'an Surat Al-A'raaf Ayat 205).
Karena kita seorang hamba yang sedang meminta kepada yang Maha Kuasa, merendahkan suara dengan penuh harap adalah sikap yang baik, bukan dengan suara yang kencang dan tinggi seperti hendak menyuruh seseorang. Sesuai dengan sabda Rasulullah Saw. yang artinya:
"Wahai sekalian manusia, rendahkanlah suramu, karena kamu bukan memanggil yang tuli dan bukan pula memanggil yang ghaib. Kamu memanggil Tuhan yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat, dan Dia bersama kamu". (Hadits Riwayat Bukhari dan muslim).
Keutamaan Dalam Do'a
Sahabat baismi, kesungguhan do'a menjadi sangat penting, maka ulangilah kalimat do'a itu sebanyak tiga kali, karena dengan mengulanginya menunjukkan sebuah keseriusan dan kebutuhan kita sebagai makhluk yang lemah yang selalu membutuhkan pertolongan Allah Swt. Begitupun yang disampaikan baginda Rasulullah Saw. yang artinya:
"Adalah para Nabi Alahissalam, apabila beliau berdo'a, berdo'a tiga kali, dan apabila meminta juga meminta tiga kali". (Hadits Riwayat Muslim).
Keseriusan apa yang kita pinta kepada Allah akan memastikan bahwa permintaan benar sesuai dengan do'a yang dipanjatkan. Sebagaimana firman Allah Swt. yang artinya:
"Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia (benar-benar) berdo'a kepada-Ku". (Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 186).
Baca juga:
Menunggu keputusan Allah harus dengan kesabaran dan dilanjutkan dengan sholat hajat sebagai sarana terkabulnya do'a. Hendakalah kita mempunyai sifat sabar serta senantisa mendirikan sholat, karena sabar dan sholat akan mempermudah proses terkabulnya do'a. Sebagaiamana firman Allah Swt. yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar". (Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 153).
Sahabat baismi, itulah yang menjadi keutamaan-keutaman dalam do'a. Semoga kita selalu tak luput untuk memohon do'a kepada Allah Swt. agar dipermudahkan segala yang sulit bagi kita semua dan semoga tulisan ini dapat memberi kita manfaat serta menambah ilmu kita. Amin.
Pada saat Nabi wafat usia Annas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu sekitar dua puluh satu tahun, sejak itulah beliau menjadi sahabat yang banyak menuliskan sunnah Nabi Saw. selama delapan puluh dua tahun.
Image: mediainformasiislam.net |
Dan masih seputar do'a, kebun Annas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu juga sangat luas dan berbuah dua kali dalam setahun, padahal kebun-kebun yang lain hanya berbuah sekali dalam setahun.
Suatu hari ada seseorang yang bertanya, apakah tanah milik beliau kekeringan? lalu Annas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu keluar untuk sholat dan berdo'a, dan seketika itu pula awan terkumpul dan tak lama hujan turun dengan derasnya, tanah lapang tadi berubah menjadi uase, dan ternyata tanah beliau sajalah yang mendapatkan guyuran hujan. Do'a Annas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu di Ijabah Allah seketika. Itulah kekuatan do'a yang dilantunkan oleh salah satu manusia terbaik di dunia Annas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu.
Keutamaan Dalam Do'a
Do'a berasal dari kata Da'a yang mengandung arti memanggil, sedangkan menurut istilah syara' do'a mengandung arti memohon sesuatu yang bermanfaat.
Allah Swt. menjelaskan kalimat do'a dengan berbagai makna, diantarnya do'a bisa bermakna ibadah, panggilan atau seruan, perkataan atau keluhan, meminta pertolongan dan permohonan. Allah Swt. telah memerintahkan manusia untuk senantiasa berdo'a, dan barang siapa yang senatiasa meminta kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan segala permintaannya. Sebagaimana firman Allah Swt. yang artinya:
"Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri sendiri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina". (Al-Qur'an Surat Al-Mu'min Ayat 60).
Sejatinya tujuan berdo'a adalah untuk meningkatkan kedekatan diri manuia kepada Allah, sekaligus untuk memperbaiki diri. Ibnu Atha'illah dalam bukunya al-Hikam menjelaskan bagaimana manusia menginginkan sesuatu yang luar biasa dalam setiap untaian do'a, padahal manusia sendiri tidak mengubah dirinya dari kebiasaan yang tidak terpuji. kita banyak meminta dan berharap kepada Allah, tetapi sibuknya meminta kadang membuat kita tak sempat menilai diri sendiri. Apakah selama ini kita telah mengerjakan amal sholeh atau sebaliknya?
Allah Swt. dengan segala keanggungan akan senantiasa mengabulkan setiap permohonan hamba-Nya. Akan tetapi berdo'a saja belumlah cukup karena disamping berdo'a ada pekerjaan lain yang bisa menunjang agar do'a itu dikabulkan oleh Allah. Seperti proses ikhtiar terhadap apa yang kita pinta, lakukanlah amal sholeh dan perbuatan baik, karena perbuatan baik itu akan menghapuskan perbuatan jelek yang dilakukan manusia. Rasulullah Saw. bersabda yang artinya:
"Bertakwalah di manapun engkau berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya ia akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik". (Hadits Riwayat Imam Ahmad dan Tirmidzi).
Keutamaan Dalam Do'a
Sahabat baismi, para ulama mengatakan manfaat do'a begitu besar dalam kehidupan manusia, dengan do'a kedamaian hidup manusia bisa diraih, semangat hidup dapat ditingkatkan, emosi bisa dikendalikan.
Dengan do'a manusia juga bisa mempunyai sebuah harapan yang membentang luas, do'a juga laksana penyejuk hati ketika manusia dilanda musibah. Do'a menjadi bukti tempat kembalinya manusia setelah mereka melaksanakan seluruh aktivitas kehidupan, maka dari itu do'a dan ikhtiar adalah dua perbuatan yang saling berkaitan erat.
Banyak kisah sukses orang-orang terdahulu maupun sekarang yang berawal dari do'a yang dia panjatkan. Syaikh Aidh al-Qarni mengatakan hanya dengan do'a manusia bisa menuai kesuksesan dalam hidupnya, seperti kisah do'a seorang ibu kepada anaknya, Abu abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al Muhirah bin Badrisbah al Jukfi al Bukhari, anak ini lahir pada tahun sembilan puluh empat masehi dan baisa dipanggil al Bukhari, tapi beberapa saat setelah kelahirannya, al Bukahri terserang penyakit buta dan Allah menakdirkan al Bukhari menjadi yatim sejak kecil.
Sang ibu tanpa henti berdo'a kepada Allah Swt. untuk meminta kesembuhan bagi buah hatinya, hingga pada suatu malam ibunda al Bukhari bermimpi, ia melihat Nabi Ibrahim 'alahissalam berkata: 'Wahai fulana sesungguhnya Allah telah mengembalikan penglihatan atas kedua mata putramu, hal ini terjadi karena seringnya engkau berdo'a', dan masyallah pada keesokan paginya al Bukhari mampu melihat lagi, al Bukhari mampu melihat keindahan dunia kira-kira di usia sepuluh tahun.
Setelah terbebas dari penyakit buta, ibunda al Bukhari memberi anaknya fasilitas tanpa batas dalam hal pendidikan. Ibunda al Bukhari memiliki simpanan harta yang terbilang cukup dari peninggalan Ismail almarhum suaminya dan tabungan itu menjadi biaya pendidikan al Bukhari.
Dimasa itu biaya pendidikan al Bukhari mencapai lima ratus dirham setiap bulannya, dan atas rahmat Allah, al Bukhari tumbuh menjadi seorang anak yang luar biasa cerdas. al Bukhari rajin mendatangi majelis-majelis ilmu dan sudah mampu menghafal Al-Qur'an di usia muda.
Kini umat islam mengenali al Bukari sebagai ahli hadits dengan derajat hadits shahih tertinggi diantara perawih hadits lainnya di dunia, berkat do'a sang ibu yang membebaskan kebutaannya ketika kecil melihat dunia.
Keutamaan Dalam Do'a
Sahabat baismi, kalau kita sadar bahwa dalam do'a itu ada sebuah keutamaan yang besar, namun manusia jarang memperhatiakan sisi keutamaan yang agung ini, tidak mungkin Allah Swt. menurunkan sebuah perintah kalau didalamnya tidak ada sebuah keutamaan. Kalimat do'a adalah sebuah perbuatan ibadah dan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. yang artinya:
"Do'a adalah ibadah". (Hadits Riwayat Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Disamping itu do'a juga bisa mencegah manusia dari segala bentuk bencana yang akan melanda, do'a juga bisa bermanfaat dalam tiga keadaan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam sabda Rasulullah Saw. yang artinya:
"Tidaklah seorang muslim memanjatan do'a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturrahmi (antar kerabat) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: Allah akan segera mengabulkan do'anya. Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal". Para sahabat lantas mengatakakan, "Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo'a". Nabi Saw. lantas berkata, "Allah nanti yang memperbanyak mengabulakan do'a-do'a kalian"". (Hadits Riwayat Ahmad).
Sahabat baismi, banyak diantara manusia yang berdo'a kepada Allah akan tetapi mereka tidak memperhatikan apa yang mereka kerjakan, karena bisa jadi hanya karena sebuah pekerjaan yang tidak diridhoi ternyata mampu menghambat do'a yang diinginkan.
Keutamaan Dalam Do'a
Para ulama menyenbutkan bahwa dalam berdo'a terdapat syarat-syarat yang mesti dipenuhi agar do'anya bisa kabulakn Allah Swt. Adapun syaratnya menurut ulama diantaranya adalah khusyu' dan ikhlas karena Allah semata.
Khusyu' dan ikhlas adalah syarat akan diterimanya ibadah seorang hamba. Semua amalan yang dianjurkan didalam islam harus dengan diiringi khusyu' dan ikhlas untuk Allah semata, tidak akan diterima amalan kita tanpa keikhlasan kepada Allah walaupun itu kebaikan yang kita lakukan sehari-hari seperti sholat. Sebagaiman firman Allah Swt. yang artinya:
"Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorang di dalamnya di samping (menyembah) Allah". (Al-Qur'an Surat Al-Jin Ayat 18).
Dalam berdo'a disunnahkan tidak tergesa-gesa, ketahuilah bahwa perbuatan tergesa-gesa adalah salah satu perbuatan syaitan. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. yang artinya:
"Akan dikabulkan do'a salah seorang diantara kalian, selama tidak tergesa-gesa. Dia berkata: aku sudah berdo'a tetapi belum juga dikabulkan". (Hadits Riwayat Muslim).
Syarat lain dari terkabulnya do'a adalah makan dan mimun dari yang halal, syarat do'a asupan makanan rupanya menjadi penting mengingat nutrisi yang masuk akan mengalir melalui pembuluh darah. Ingatlah bahwa syaitan berjalan dalam aliran darah, maka setiap keburukan yang terdapat darah menjadi kesukaan syaitan.
Sahabat baismi, jangan pernah kita mengira bahwa makanan yang kita makan tidak akan berpengaruh terhadap do'a yang kita panjatkan, karena apa saja yang kita makan dan yang kita minum akan semuanya akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah Swt. Allah Swt. berfirman yang artinya:
"Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui yang kamu kerjakan". (Al-Qu'an surat Al-Mu'minun Ayat 51).
Keutamaan Dalam Do'a
Dalam berdo'a hendakanya tidak dengan suara yang keras tetapi berdo'alah dengan suara yang lemah lembut dan penuh rasa takut akan siksaan Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt. yang artinya:
"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara". (Al-Qur'an Surat Al-A'raaf Ayat 205).
Karena kita seorang hamba yang sedang meminta kepada yang Maha Kuasa, merendahkan suara dengan penuh harap adalah sikap yang baik, bukan dengan suara yang kencang dan tinggi seperti hendak menyuruh seseorang. Sesuai dengan sabda Rasulullah Saw. yang artinya:
"Wahai sekalian manusia, rendahkanlah suramu, karena kamu bukan memanggil yang tuli dan bukan pula memanggil yang ghaib. Kamu memanggil Tuhan yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat, dan Dia bersama kamu". (Hadits Riwayat Bukhari dan muslim).
Keutamaan Dalam Do'a
Sahabat baismi, kesungguhan do'a menjadi sangat penting, maka ulangilah kalimat do'a itu sebanyak tiga kali, karena dengan mengulanginya menunjukkan sebuah keseriusan dan kebutuhan kita sebagai makhluk yang lemah yang selalu membutuhkan pertolongan Allah Swt. Begitupun yang disampaikan baginda Rasulullah Saw. yang artinya:
"Adalah para Nabi Alahissalam, apabila beliau berdo'a, berdo'a tiga kali, dan apabila meminta juga meminta tiga kali". (Hadits Riwayat Muslim).
Keseriusan apa yang kita pinta kepada Allah akan memastikan bahwa permintaan benar sesuai dengan do'a yang dipanjatkan. Sebagaimana firman Allah Swt. yang artinya:
"Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia (benar-benar) berdo'a kepada-Ku". (Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 186).
Baca juga:
- Manfaat Menangis Untuk Kesehatan Dan Bernilai Ibadah
- Benarkah Mengobrol Dengan Istri Akan Mendapat Pahala?
Menunggu keputusan Allah harus dengan kesabaran dan dilanjutkan dengan sholat hajat sebagai sarana terkabulnya do'a. Hendakalah kita mempunyai sifat sabar serta senantisa mendirikan sholat, karena sabar dan sholat akan mempermudah proses terkabulnya do'a. Sebagaiamana firman Allah Swt. yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar". (Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 153).
Sahabat baismi, itulah yang menjadi keutamaan-keutaman dalam do'a. Semoga kita selalu tak luput untuk memohon do'a kepada Allah Swt. agar dipermudahkan segala yang sulit bagi kita semua dan semoga tulisan ini dapat memberi kita manfaat serta menambah ilmu kita. Amin.