Saat Semua Manusia Mengharapkan Syafaat
Saat Semua Manusia Mengharapkan Syafaat - Sebelumnya Rasulullah Saw. selalu mengingatkan umat-Nya untuk bersiap menghadapi hari kiamat sebelum hari yang dahsyat itu datang. Beliau sangat sibuk memikirkan nasib umat-Nya pada hari itu, sampai-sampai Beliau menyimpan do'a yang sangat khusus sampai hari kiamat sebagai bentuk syafaat Beliau kepada umat-Nya.
Syafaat Kubro
Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai satu do'a yang mustajab. Setiap nabi sudah menggunakan do'a tersebut di dunia. Aku ingin menggunakan doa itu kelak untuk memberi syafaat kepada umatku hari kiamat. Syafaat ini -insya Allah- pasti akan didapatkan oleh mereka yang meninggalkan dari umatku dan tidak menyekutukan Allah". (Hadits Riwayat Muslim).
Do'a yang di simpan Nabi Saw. inilah yang akan dimohonkan kepada Allah Swt. kelak di padang mahsyar, saat umat manusia tak kuasa menahan dahsyatnya padang mahsyar.
Baca juga:
Saat Semua Manusia Mengharapkan Syafaat
Rasulullah Saw. menceritakan semua ini dalam hadits yang cukup panjang diriwayatkan Imam Muslim bahwa kondisi yang tak bisa dipikul oleh manusia itu membuat masing-masing bertanya-tanya satu sama lain:
"Tidakkah kamu tahu apa yang kamu alami, tidakkah kamu tahu apa yang menimpamu, tidakkah kamu cari siapa yang dapat memberimu syafaat kepada rabb-MU. Sebagian yang lain di antara mereka pun menjawab datangilah Adam".
Kemudian mereka pun mendatangi Adam dan berkata: "Wahai Adam, engkau adalah bapak manusia, Allah telah mencipatakanmu dengan tangan-Nya. lalu Dia tiupkan kepadamu ruh-Nya dan memerintahkan para malaikat agar mereka bersujud, hormat kepadamu. Maka mintalah kepada rabb-mu syafaat bagi kami, tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami, tidakkah engkau tahu apa yang menimpa kami".
Nabi Adam menjawab: "Sesungguhnya rabb-ku pada hari ini murka yang tiada pernah dia marah sebelum dan sesudanya seperti itu. Rabb-ku pernah melarangku mendekati sebuah pohon di syurga dulu tetapi aku bermaksiat, melanggar larangan itu karena nafsuku. Aku saat ini sibuk dengan urusanku sendiri, aku sibuk dengan urusaku sendiri. Pergilah kalian kepada Nabi lain selainku, pergilah kalian kepada Nuh".
Kemudian mereka mendatangi Nabi Nuh lalu berkata: "Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama dibumi, Allah menyebutmu sebagai hamba yang sangat bersyukur, maka beritahukanlah kepada rabb-mu syafaat untuk kami, tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami, tidakkah engkau tahu apa yang telah menimpa kami".
Tapi Nuh menjawab: "Sesungguhnya rabb-ku pada hari ini murka tiada tara yang belum pernah dia murka seperti itu sebelum dan sesudahnya, sungguh dahulu aku pernah mendo'akan jelek untuk kaumku, aku saat ini sibuk dengan urusanku sendiri, aku sibuk dengan urusanku sendiri. Pergilah kalian kepda ibrahim".
Kemudian manusia mendatangi Nabi Ibrahim dan berkata: "Engkau adalah Nabi Allah dan kekasihnya dari penduduk bumi, mintakanlah syafaat kepada rabb-mu untuk kami, tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami, tidakkah engkau tahu apa yang sedang menimpa kami".
Kemudian Nabi Ibrahim pun menjawab: "Sesungguhnya rabb-ku pada hari ini murka tiada tara yang belum dia murka seperti itu sebelum dan sesudahnya".
Nabi Ibrahim menyebutkan dusta yang telah dialaminya ketika ia menghancurkan berhala. Nabi Ibrahim berkata: "Aku saat ini sibuk dengan urusanku sendiri, aku sibuk dengan urusanku sendiri. Pergilah kalian kepada Nabi lain selainku, pergilah kalian kepada Musa".
Maka merekapun mendatangi Nabi Musa lalu berkata: "Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah, Allah telah memberimu keutamaan dengan risalahnya dan firmanya kepadamu melebihi manusia lain, maka mintakanlah syafaat kepada rabb-mu untuk kami, tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami, tidakkah engkau tahu apa yang telah menimpa kami".
Nabi Musa menjawab: "Sesungguhnya rabb-ku pada hari ini murka tiada tara yang belum pernah dia murka seperti itu sebelum dan sesudahnya. Sesungguhnya aku pernah membunuh seseorang yang aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Aku saat ini sibuk dengan urusanku sendiri, aku sibuk dengan urusanku sendiri. Pergilah kalian kepada Isa".
Lalu mereka mendatangi Nabi Isa seraya berkata: "Wahai Isa, engkau adalah utusan Allah, engkau telah berbicara kepada manusia ketika engkau baru lahir, engkau terwujud dengan kalimatnya yang disampaikanya kepada mariam dengan tiupan roh, tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami, tidakkah engkau tahu apa yang sedang menimpa kami".
Nabi Isa menjawab: "Sesungguhnya rabb-ku pada hari ini murka tiada tara yang belum pernah dia murka seperti sebelum dan sesudahnya".
Nabi Isa tidak menyebutkan dosa yang pernah dialaminya. Kata Nabi Isa selanjutnya: "saat ini sibuk dengan urusan ku sendiri, aku sibuk dengan urusanku sendiri, pergilah kalian kepada Muhammad".
Kemudian mereka mendatangi-Ku (Nabi Muhammad Saw.) dan berkata: "Wahai Muhammad, Engkau adalah utusan Allah, Engkau adalah penutup para Nabi, Allah telah memberikan ampunan atas dosa yang telah Engkau lakukan. Seandainya ada, maka mintakanlah syafaat kepada Rabb-Mu untuk kami, tidakkah Engkau tahu apa yang sedang kami alami, tidakkah Engkau tahu apa yang sedang menimpa kami".
Maka Aku (Nabi Muhammad Saw.) pergi dan mendatangi di bawah Arsyi Allah, lalu Aku (Nabi Muhammad Saw.) bersujud kepada Rabb-Ku, kemudian Allah memberi-Ku pertolongan dan pemberitahuan yang tidak pernah Dia (Allah Swt) berikan kepada seseorang sebelum Aku (Nabi Muhammad Saw.).
Dia (Allah Swt.) berfirman: "Wahai Muhammad angkatlah kepalamu, mintalah maka engkau akan diberi, mintalah syafaat maka engkau akan diizinkan untuk memberi syafaat".
Nabi kemudian bangkit dan memohon kepada Allah Swt.: "Ya Allah, tolonglah umatku! Tolonglah umatku!" Aku di jawab: "Wahai Muhammad, masukkanlah ke surga umatmu yang bebas hisab dan pintu kanan surga, dan selain mereka lewat pintu yang lain lagi".
"Demi Allah yang menguasai diri Muhammad, sesungguhnya antara dua daun pintu di surga sebanding antara Mekkah dan Hajar, atau antara Mekkah dan Bashra". (Hadist Riwayat Muslim).
Lalu siapa saja yang mendapatkan syafaat dari Nabi Saw. Dalam Riwayat Bukhari dan Muslim di akhir hadits ini disebutkan: "Akupun meminta izin kepada rabb-ku ketika aku melihat rabb-ku, maka aku menjatuhkan diri bersujud kepada-Nya. Allah membiarkan aku sesuai dengan apa yang dikehendakinya".
kemudia Allah mengatakan kepada-Ku (Nabi Muhammad Saw.): "Angakatlah kepalamu, mintalah niscaya engkau akan diberi, katakanlah, niscaya pekataanmu akan didengar, berilah syafaat sesungguhnya engkau diberi wewenang memberi syafaat".
Maka Aku (Nabi Muhammad Saw.) mengangkat kepala-Ku, lalu Aku (Nabi Muhammad Saw.) memuji-muji Rabb-Ku dengan pujian yang diajarkan kepada-Ku, kemudian Aku (Nabi Muhammad Saw.) memberi syafaat. Namun Allah memberi batasan kepada-Ku dengan suatu batasan, lalu Aku (Nabi Muhammad Saw.) mengeluarkan mereka dari neraka dan memasukkanya kedalam surga. Kemudian Aku (Nabi Muhammad Saw.) kembali lagi kepada Allah, lalu Aku (Nabi Muhammad Saw.) menjatuhkan diri bersujud kepada-Nya seperti saat pertama, demikian pula pada yang ketiga atau keempat kalinya, sehingga tidak ada lagi yang tersisa di dalam neraka kecuali orang yang ditahan oleh Al-Qur'an.
"Qotadah menjelaskan maksud orang yang ditahan oleh Al-Qur'an di dalam neraka'ialah orang yang pasti kekal di dalamnya". (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).
Ilustrasi pemberian syafaat Nabi pada umumnya dijelaskan Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya bahwa Rasulullah memberikan syafaat kepada manusia pada hari kiamat dengan memberikan ketenangan pada waktu mereka dalam ketakutan, Rasul juga memberikan syafaat dengan mememohon keringanan Azab untuk sebagian orang-orang kafir sebagaimana yang terjadi pada diri paman Beliau Abu Thalib.
Rasul juga memberikan syafaat-Nya dengan memohon kepada Allah untuk mengeluarkan sebagian orang Mukmin dari siksa api neraka, atau memohonkan mereka untuk tidak dimasukkan ke dalam api neraka setelah di tetapkan, bahwa mereka akan masuk neraka.
Rasul juga dapat memberikan syafaat bagi sesesorang untuk masuk surga tanpa melalui proses Hisab atau dengan mengangkat derajat sebagian mereka untuk bisa tinggal dalam surga yang lebih tinggi.
Kiat Mendapatkan Syafaat Nabi Saw.
Sahabat basmi, banyak amalan yang bisa mengahantarkan kita mendapatkan syafaat Nabi Saw. Salah satunya amalan yang ringan dan mudah dilakukan namun seringkali banyak diabaikan banyak orang yaitu menjawab adzan dan berdo'a setelah adzan. inilah yang dianjurkan Nabi Saw dalam sabda-Nya:
"Jika kalian mendengar adzan, maka jawablah seperti apa yang dilantunkan muadzin, lalu bacalah shalawat untukku, karena barangsiapa yang bershalawat untukku, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintakanlah kepada Allah untukku al-wasilah, karena dia adalah satu kedudukan di surga yang tidak sepatutnya, kecuali untuk seorang hamba Allah; dan aku berharap,(bahwa) akulah ia. Barangsiap yang memohonkan untukku al-wasilah, maka akan mendapat syafaatku". (Hadits Riwayat Muslim, Nasai dan yang lainnya).
Oleh karena itulah Nabi Saw. mengajarkan kita untuk berdo'a setelah seruan adzan selesai di kumandangkan. Dalam sabda-Nya:
"Siapa yang mendengarkan adzan lalu dia membaca do'a setelah adzan 'Allahumma rabba haadzihid-da’watit taammah wash-shalaatil-qaa'imah, aati sayyidinaa Muhammadanil-wasiilata wal-fadhiilah wasy-syarofa wad-darojatal-'aaliyatar-rofii'ah, wab' atshul-maqaamam-mahmuudanil-ladzii wa’adtah innaka laa tukhliful-mii’aad', Maka halal baginya untuk mendapatkan syafaatku pada hari kiamat". (Hadits Riwayat Bukhari, Ahmad dan yang lainnya).
Dari keterangan Nabi Saw. ini, dapat kita bisa menyimpulkan bahwa rangkaian amal yang hendaknya dilakukan saat adzan dikumandangkan adalah menjawab Adzan, dengan mengikuti seperti ucapan muazin, lalu membaca shalawat setelah menjawab adzan dan setelah selesai, membaca do'a sebagaimana yang diajarkan Nabi Saw. dalam Riwayat Bukhari.
"Allahumma rabba haadzihid-da’watit taammah wash-shalaatil-qaa'imah, aati sayyidinaa Muhammadanil-wasiilata wal-fadhiilah wasy-syarofa wad-darojatal-'aaliyatar-rofii'ah, wab' atshul-maqaamam-mahmuudanil-ladzii wa’adtah innaka laa tukhliful-mii’aad".
Artinya: “Ya Allah, penguasa panggilan yang sempurna (adzan dan qomat) dan shalat yang didirikan, berikanlah kepada Nabi Muhammad washilah, keanugerahan, kemulyaan, dan derajat yang luhur, keistimewaan dan tempatkanlah di tempat yang mulia yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak (pernah) menyalahi janji”.
Inilah diantara sebab untuk mendapatkan syafaat dari Nabi Saw. sebuah amalan yang sangat ringan dan berpahala besar.
Syafaat Teman
Sahabat basmi, selain Rasul dan juga orang-orang yang sholeh teman yang baik juga bisa menjadi wasilah kita selamat di hari kiamat nanti. Sabda Nabi Saw.:
"Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah zat yang jiwaku berada ditangannya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah, untuk memperjuangkan hak saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat".
Mereka memohon: "Wahai Tuhan kami, mereka itu yang tinggal dineraka pernah berpuasa bersam kami sholat, dan juga haji".
Dijawab: "Keluarkan dari neraka orang-orang yang kalian kenal, hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka".
Para mukminin ini pun mengeluarkan banyak saudaranya yang telah dibakar neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya. Kemudian orang mukmin itu menghadap kembali kepada Allah: "Ya Tuhan kami orang engkau perintahkan untuk diazab dari neraka sungguh tidak tersisa". Allah berfirman: "Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar".
Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang di siksa di neraka. Kemudian mereka menghadap kembali:
"Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorang pun orang yang Engkau perintahkan untuk di azab....". (Hadist Riwayat Muslim).
Berdasarkan sabda Nabi Saw. ini, Imam Hasan Al-Bashri Rahimahullah menasehatkan: "Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat".
Baca juga:
Ibnu Qayyim mensehatkan pula kepada teman-temanya: "Jika kalian tidak menemukan aku di syurga maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. ucapkan "Wahai Tuhan kami hamba-Mu pulang, dulu pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau, masukkanlah bersama kami di surga-Mu". Kemudian beliau menangis.
Oleh sebab itulah pesan Imam Syafi'i patut kita pegang erat-erat, jika engkau punya teman yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah Swt. maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah engkau lepaskan karena mencari teman baik itu susah tetapi melepaskanya sangat mudah.
Sahabat baismi, demikianlah penjelasan tentang saat semua manusia mengharapkan syafaat, baik itu Syafaat Kubro, Kiat Mendapatkan Syafaat Nabi Saw. maupun Syafaat Teman. Semoga dengan tulisan ini kita bisa mendapatkan syafaat sebelum datangnya hari kiamat. Amin.
Image: indonesian.irib.ir |
Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai satu do'a yang mustajab. Setiap nabi sudah menggunakan do'a tersebut di dunia. Aku ingin menggunakan doa itu kelak untuk memberi syafaat kepada umatku hari kiamat. Syafaat ini -insya Allah- pasti akan didapatkan oleh mereka yang meninggalkan dari umatku dan tidak menyekutukan Allah". (Hadits Riwayat Muslim).
Do'a yang di simpan Nabi Saw. inilah yang akan dimohonkan kepada Allah Swt. kelak di padang mahsyar, saat umat manusia tak kuasa menahan dahsyatnya padang mahsyar.
Baca juga:
Saat Semua Manusia Mengharapkan Syafaat
Rasulullah Saw. menceritakan semua ini dalam hadits yang cukup panjang diriwayatkan Imam Muslim bahwa kondisi yang tak bisa dipikul oleh manusia itu membuat masing-masing bertanya-tanya satu sama lain:
"Tidakkah kamu tahu apa yang kamu alami, tidakkah kamu tahu apa yang menimpamu, tidakkah kamu cari siapa yang dapat memberimu syafaat kepada rabb-MU. Sebagian yang lain di antara mereka pun menjawab datangilah Adam".
Kemudian mereka pun mendatangi Adam dan berkata: "Wahai Adam, engkau adalah bapak manusia, Allah telah mencipatakanmu dengan tangan-Nya. lalu Dia tiupkan kepadamu ruh-Nya dan memerintahkan para malaikat agar mereka bersujud, hormat kepadamu. Maka mintalah kepada rabb-mu syafaat bagi kami, tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami, tidakkah engkau tahu apa yang menimpa kami".
Nabi Adam menjawab: "Sesungguhnya rabb-ku pada hari ini murka yang tiada pernah dia marah sebelum dan sesudanya seperti itu. Rabb-ku pernah melarangku mendekati sebuah pohon di syurga dulu tetapi aku bermaksiat, melanggar larangan itu karena nafsuku. Aku saat ini sibuk dengan urusanku sendiri, aku sibuk dengan urusaku sendiri. Pergilah kalian kepada Nabi lain selainku, pergilah kalian kepada Nuh".
Kemudian mereka mendatangi Nabi Nuh lalu berkata: "Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama dibumi, Allah menyebutmu sebagai hamba yang sangat bersyukur, maka beritahukanlah kepada rabb-mu syafaat untuk kami, tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami, tidakkah engkau tahu apa yang telah menimpa kami".
Tapi Nuh menjawab: "Sesungguhnya rabb-ku pada hari ini murka tiada tara yang belum pernah dia murka seperti itu sebelum dan sesudahnya, sungguh dahulu aku pernah mendo'akan jelek untuk kaumku, aku saat ini sibuk dengan urusanku sendiri, aku sibuk dengan urusanku sendiri. Pergilah kalian kepda ibrahim".
Kemudian manusia mendatangi Nabi Ibrahim dan berkata: "Engkau adalah Nabi Allah dan kekasihnya dari penduduk bumi, mintakanlah syafaat kepada rabb-mu untuk kami, tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami, tidakkah engkau tahu apa yang sedang menimpa kami".
Kemudian Nabi Ibrahim pun menjawab: "Sesungguhnya rabb-ku pada hari ini murka tiada tara yang belum dia murka seperti itu sebelum dan sesudahnya".
Nabi Ibrahim menyebutkan dusta yang telah dialaminya ketika ia menghancurkan berhala. Nabi Ibrahim berkata: "Aku saat ini sibuk dengan urusanku sendiri, aku sibuk dengan urusanku sendiri. Pergilah kalian kepada Nabi lain selainku, pergilah kalian kepada Musa".
Maka merekapun mendatangi Nabi Musa lalu berkata: "Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah, Allah telah memberimu keutamaan dengan risalahnya dan firmanya kepadamu melebihi manusia lain, maka mintakanlah syafaat kepada rabb-mu untuk kami, tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami, tidakkah engkau tahu apa yang telah menimpa kami".
Nabi Musa menjawab: "Sesungguhnya rabb-ku pada hari ini murka tiada tara yang belum pernah dia murka seperti itu sebelum dan sesudahnya. Sesungguhnya aku pernah membunuh seseorang yang aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Aku saat ini sibuk dengan urusanku sendiri, aku sibuk dengan urusanku sendiri. Pergilah kalian kepada Isa".
Lalu mereka mendatangi Nabi Isa seraya berkata: "Wahai Isa, engkau adalah utusan Allah, engkau telah berbicara kepada manusia ketika engkau baru lahir, engkau terwujud dengan kalimatnya yang disampaikanya kepada mariam dengan tiupan roh, tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami, tidakkah engkau tahu apa yang sedang menimpa kami".
Nabi Isa menjawab: "Sesungguhnya rabb-ku pada hari ini murka tiada tara yang belum pernah dia murka seperti sebelum dan sesudahnya".
Nabi Isa tidak menyebutkan dosa yang pernah dialaminya. Kata Nabi Isa selanjutnya: "saat ini sibuk dengan urusan ku sendiri, aku sibuk dengan urusanku sendiri, pergilah kalian kepada Muhammad".
Kemudian mereka mendatangi-Ku (Nabi Muhammad Saw.) dan berkata: "Wahai Muhammad, Engkau adalah utusan Allah, Engkau adalah penutup para Nabi, Allah telah memberikan ampunan atas dosa yang telah Engkau lakukan. Seandainya ada, maka mintakanlah syafaat kepada Rabb-Mu untuk kami, tidakkah Engkau tahu apa yang sedang kami alami, tidakkah Engkau tahu apa yang sedang menimpa kami".
Maka Aku (Nabi Muhammad Saw.) pergi dan mendatangi di bawah Arsyi Allah, lalu Aku (Nabi Muhammad Saw.) bersujud kepada Rabb-Ku, kemudian Allah memberi-Ku pertolongan dan pemberitahuan yang tidak pernah Dia (Allah Swt) berikan kepada seseorang sebelum Aku (Nabi Muhammad Saw.).
Dia (Allah Swt.) berfirman: "Wahai Muhammad angkatlah kepalamu, mintalah maka engkau akan diberi, mintalah syafaat maka engkau akan diizinkan untuk memberi syafaat".
Nabi kemudian bangkit dan memohon kepada Allah Swt.: "Ya Allah, tolonglah umatku! Tolonglah umatku!" Aku di jawab: "Wahai Muhammad, masukkanlah ke surga umatmu yang bebas hisab dan pintu kanan surga, dan selain mereka lewat pintu yang lain lagi".
"Demi Allah yang menguasai diri Muhammad, sesungguhnya antara dua daun pintu di surga sebanding antara Mekkah dan Hajar, atau antara Mekkah dan Bashra". (Hadist Riwayat Muslim).
Lalu siapa saja yang mendapatkan syafaat dari Nabi Saw. Dalam Riwayat Bukhari dan Muslim di akhir hadits ini disebutkan: "Akupun meminta izin kepada rabb-ku ketika aku melihat rabb-ku, maka aku menjatuhkan diri bersujud kepada-Nya. Allah membiarkan aku sesuai dengan apa yang dikehendakinya".
kemudia Allah mengatakan kepada-Ku (Nabi Muhammad Saw.): "Angakatlah kepalamu, mintalah niscaya engkau akan diberi, katakanlah, niscaya pekataanmu akan didengar, berilah syafaat sesungguhnya engkau diberi wewenang memberi syafaat".
Maka Aku (Nabi Muhammad Saw.) mengangkat kepala-Ku, lalu Aku (Nabi Muhammad Saw.) memuji-muji Rabb-Ku dengan pujian yang diajarkan kepada-Ku, kemudian Aku (Nabi Muhammad Saw.) memberi syafaat. Namun Allah memberi batasan kepada-Ku dengan suatu batasan, lalu Aku (Nabi Muhammad Saw.) mengeluarkan mereka dari neraka dan memasukkanya kedalam surga. Kemudian Aku (Nabi Muhammad Saw.) kembali lagi kepada Allah, lalu Aku (Nabi Muhammad Saw.) menjatuhkan diri bersujud kepada-Nya seperti saat pertama, demikian pula pada yang ketiga atau keempat kalinya, sehingga tidak ada lagi yang tersisa di dalam neraka kecuali orang yang ditahan oleh Al-Qur'an.
"Qotadah menjelaskan maksud orang yang ditahan oleh Al-Qur'an di dalam neraka'ialah orang yang pasti kekal di dalamnya". (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).
Ilustrasi pemberian syafaat Nabi pada umumnya dijelaskan Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya bahwa Rasulullah memberikan syafaat kepada manusia pada hari kiamat dengan memberikan ketenangan pada waktu mereka dalam ketakutan, Rasul juga memberikan syafaat dengan mememohon keringanan Azab untuk sebagian orang-orang kafir sebagaimana yang terjadi pada diri paman Beliau Abu Thalib.
Rasul juga memberikan syafaat-Nya dengan memohon kepada Allah untuk mengeluarkan sebagian orang Mukmin dari siksa api neraka, atau memohonkan mereka untuk tidak dimasukkan ke dalam api neraka setelah di tetapkan, bahwa mereka akan masuk neraka.
Rasul juga dapat memberikan syafaat bagi sesesorang untuk masuk surga tanpa melalui proses Hisab atau dengan mengangkat derajat sebagian mereka untuk bisa tinggal dalam surga yang lebih tinggi.
Kiat Mendapatkan Syafaat Nabi Saw.
Sahabat basmi, banyak amalan yang bisa mengahantarkan kita mendapatkan syafaat Nabi Saw. Salah satunya amalan yang ringan dan mudah dilakukan namun seringkali banyak diabaikan banyak orang yaitu menjawab adzan dan berdo'a setelah adzan. inilah yang dianjurkan Nabi Saw dalam sabda-Nya:
"Jika kalian mendengar adzan, maka jawablah seperti apa yang dilantunkan muadzin, lalu bacalah shalawat untukku, karena barangsiapa yang bershalawat untukku, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintakanlah kepada Allah untukku al-wasilah, karena dia adalah satu kedudukan di surga yang tidak sepatutnya, kecuali untuk seorang hamba Allah; dan aku berharap,(bahwa) akulah ia. Barangsiap yang memohonkan untukku al-wasilah, maka akan mendapat syafaatku". (Hadits Riwayat Muslim, Nasai dan yang lainnya).
Oleh karena itulah Nabi Saw. mengajarkan kita untuk berdo'a setelah seruan adzan selesai di kumandangkan. Dalam sabda-Nya:
"Siapa yang mendengarkan adzan lalu dia membaca do'a setelah adzan 'Allahumma rabba haadzihid-da’watit taammah wash-shalaatil-qaa'imah, aati sayyidinaa Muhammadanil-wasiilata wal-fadhiilah wasy-syarofa wad-darojatal-'aaliyatar-rofii'ah, wab' atshul-maqaamam-mahmuudanil-ladzii wa’adtah innaka laa tukhliful-mii’aad', Maka halal baginya untuk mendapatkan syafaatku pada hari kiamat". (Hadits Riwayat Bukhari, Ahmad dan yang lainnya).
Dari keterangan Nabi Saw. ini, dapat kita bisa menyimpulkan bahwa rangkaian amal yang hendaknya dilakukan saat adzan dikumandangkan adalah menjawab Adzan, dengan mengikuti seperti ucapan muazin, lalu membaca shalawat setelah menjawab adzan dan setelah selesai, membaca do'a sebagaimana yang diajarkan Nabi Saw. dalam Riwayat Bukhari.
"Allahumma rabba haadzihid-da’watit taammah wash-shalaatil-qaa'imah, aati sayyidinaa Muhammadanil-wasiilata wal-fadhiilah wasy-syarofa wad-darojatal-'aaliyatar-rofii'ah, wab' atshul-maqaamam-mahmuudanil-ladzii wa’adtah innaka laa tukhliful-mii’aad".
Artinya: “Ya Allah, penguasa panggilan yang sempurna (adzan dan qomat) dan shalat yang didirikan, berikanlah kepada Nabi Muhammad washilah, keanugerahan, kemulyaan, dan derajat yang luhur, keistimewaan dan tempatkanlah di tempat yang mulia yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak (pernah) menyalahi janji”.
Inilah diantara sebab untuk mendapatkan syafaat dari Nabi Saw. sebuah amalan yang sangat ringan dan berpahala besar.
Syafaat Teman
Sahabat basmi, selain Rasul dan juga orang-orang yang sholeh teman yang baik juga bisa menjadi wasilah kita selamat di hari kiamat nanti. Sabda Nabi Saw.:
"Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah zat yang jiwaku berada ditangannya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah, untuk memperjuangkan hak saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat".
Mereka memohon: "Wahai Tuhan kami, mereka itu yang tinggal dineraka pernah berpuasa bersam kami sholat, dan juga haji".
Dijawab: "Keluarkan dari neraka orang-orang yang kalian kenal, hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka".
Para mukminin ini pun mengeluarkan banyak saudaranya yang telah dibakar neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya. Kemudian orang mukmin itu menghadap kembali kepada Allah: "Ya Tuhan kami orang engkau perintahkan untuk diazab dari neraka sungguh tidak tersisa". Allah berfirman: "Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar".
Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang di siksa di neraka. Kemudian mereka menghadap kembali:
"Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorang pun orang yang Engkau perintahkan untuk di azab....". (Hadist Riwayat Muslim).
Berdasarkan sabda Nabi Saw. ini, Imam Hasan Al-Bashri Rahimahullah menasehatkan: "Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat".
Baca juga:
Ibnu Qayyim mensehatkan pula kepada teman-temanya: "Jika kalian tidak menemukan aku di syurga maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. ucapkan "Wahai Tuhan kami hamba-Mu pulang, dulu pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau, masukkanlah bersama kami di surga-Mu". Kemudian beliau menangis.
Oleh sebab itulah pesan Imam Syafi'i patut kita pegang erat-erat, jika engkau punya teman yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah Swt. maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah engkau lepaskan karena mencari teman baik itu susah tetapi melepaskanya sangat mudah.
Sahabat baismi, demikianlah penjelasan tentang saat semua manusia mengharapkan syafaat, baik itu Syafaat Kubro, Kiat Mendapatkan Syafaat Nabi Saw. maupun Syafaat Teman. Semoga dengan tulisan ini kita bisa mendapatkan syafaat sebelum datangnya hari kiamat. Amin.